Desain Komunikasi Visual
Selamat Datang di Portal dan WebForum
Desain Komunikasi Visual Universitas Indraprasta PGRI
(DKV Unindra)

Bila Anda warga DKV Unindra, segera Register dan aktif bergabung agar dapat menikmati fasilitas dan informasi-informasi.

Mohon gunakan Nama Asli dan isi data sesuai dengan yang sebenarnya, untuk menjaga komunikasi yang baik.

Terima kasih.

Join the forum, it's quick and easy

Desain Komunikasi Visual
Selamat Datang di Portal dan WebForum
Desain Komunikasi Visual Universitas Indraprasta PGRI
(DKV Unindra)

Bila Anda warga DKV Unindra, segera Register dan aktif bergabung agar dapat menikmati fasilitas dan informasi-informasi.

Mohon gunakan Nama Asli dan isi data sesuai dengan yang sebenarnya, untuk menjaga komunikasi yang baik.

Terima kasih.
Desain Komunikasi Visual
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

[Sharing] Kalo melamar kerja, yang serius ya....

Go down

[Sharing] Kalo melamar kerja, yang serius ya.... Empty [Sharing] Kalo melamar kerja, yang serius ya....

Post  Dendi Pratama Thu 02 Jun 2011, 12:58 am

Sekedar sharing, mana tau bermanfaat... kalo nggak, ya nikmati aja.

Tulisan ini terinspirasi ketika saya dulu bekerja pada suatu perusahaan multinasional baru yang berkantor pusat di Jakarta Selatan.
Posisi saya saat itu adalah "Head of Marketing Communication Department". Karena merupakan perusahaan baru, maka salah satu kerjaan pertama adalah mengisi nama-nama untuk posisi yang kosong pada bagan struktur organisasi.
Mulailah mencari kandidat-kandidat terbaik untuk direkrut. Mulai dari memasang lowongan kerja iseng, sampai posting di milis-milis terkait.

Hasilnya? cukup kerepotan juga setiap buka email, bejibun lamaran masuk via email.
Sengaja via email biar praktis dan cepet aja. Nah, ternyata mulai dari sini saya menemukan beberapa hal yang menarik dan perlu menjadi perhatian.

Ternyata di jaman canggih dan praktis ini, urusan melamar pekerjaan pun jadi terlihat sangat santai dan terkesan iseng-iseng. Seingat saya, dulu om-om saya yang masih numpang di rumah orangtua saya, kalo ngelamar kerjaan sepertinya sesuatu yg sakral. Menulis surat dengan penuh hati-hati, baca, baca, cek, koreksi, sampai bener-bener yakin surat lamarannya bagus dan baik. Mengelem amplopnya dengan penuh hati-hati.... kirim dan menanti penuh harap. Kalo dipanggil dari perusahaan, bener-bener bak mendapat durian runtuh, walaupun gak bisa dimakan. Serius banget, diwanti-wanti banget jangan sampe telat, jangan sampe penampilan lecek pas wawancara.

Beruntung saya gak perlu mengalami hal tersebut. Alhamdulillah juga saya sampe skrg gak perlu melamar untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan yg saya emban sekarang, tapi bukan ini pointnya.

Balik ke soal lamaran dan era canggih. Sekarang orang tinggal klik tombol "send" sambil ngunyah permen karet, dan terkirimlah lamaran beserta para pendampingnya di perusahaan yg dilamar.

Nah ini pointnya.

Berdasarkan pengalaman beberapa waktu terakhir, saya rasa perlu untuk sharing, jangan sampai terjadi pada teman2 yg berniat untuk melamar pekerjaan, kejadian yg gak pantas.

Jadi kalo boleh berbagi, katakanlah ini tips kecil dari saya.

Melamar pekerjaan via e-mail
Sekarang banyak perusahaan menerima lamaran via email, termasuk saya, lebih cepat dan praktis. Tapi sering hal ini menjadi pengalaman yang menyebalkan bagi perusahaan terutama orang yg berhubungan dalam penerimaan lamaran karena mendapati email-email lamaran yang terkesan gak serius. Kalo gak serius mending gak usah melamar, daripada merusak reputasi diri sendiri.

Ketika mau kirim lamaran via email, pastikan:

  • Subject diisi dengan jelas, jangan cuma nulis "cv" atau "lamaran". Kesannya males banget. Udah diberi kemudahan, kok nulis subject aja gak niat.
  • Tulis pengantar di body email, walaupun sudah meng-attach surat lamaran diemail, jangan biarkan body email kosong/ blank. Karena ini yang menjadi kesan pertama bagi perusahaan terhadap anda. Disini diputuskan apakah perusahaan mau men-download attachment lamaran atau tidak.
  • Gunakan bahasa yg baik dan benar dalam menulis pengantar di body email, jangan pake bahasa yang sok akrab apalagi tata bahasa 4l*y.
  • Pastikan semua syarat dikirim.



Berkomunikasi via telepon
Setelah mengirim lamaran yang baik lewat email, adakalanya kita mendapatkan keberuntungan ditelpon untuk ditanya lebih lanjut atau dipanggil untuk wawancara, atau sekedar tanya jawab untuk informasi-informasi kecil.

Pastikan:

  • Mendengarkan dengan baik point pembicaraan di telpon tersebut. Konfirmasi hal-hal penting seperti alamat, nomor telpon dan orang yang harus dihubungi bila perlu.
  • Menepati janji yang telah disanggupi, usahakan untuk tidak menunda pertemuan yang telah dijadwalkan oleh perusahaan, kecuali sangat terpaksa dan ditoleransi.
  • Berbicaralah dengan bahasa yang baik dan sopan. Nah untuk yang satu ini, ada pengalaman lucu dan sedikit menyebalkan. Ceritanya ada pelamar untuk posisi AE yang dipanggil untuk wawancara, menjelang waktunya, dia nelpon "Pak, saya lagi otewe, tapi agak telat".

Otewe?? otewe apaan sih? oh... OTW, on the way.... aduh plis deh. Coba bayangin, anda mau menerima calon Account Executive yang harus ketemu/ mendapatkan klien untuk perusahaan, dan bahasanya si AE seperti itu.... Kayaknya gak perlu lagi deh diwawancara .


Saat wawancara
Kalo sudah sampai tahap ini, berarti cv dan lamaran kita sudah menjual sampe perusahaan tertarik untuk tahu diri kita lebih jauh. Disinilah mulai dari kesan pertama sampai selanjutnya berpengaruh apakah kita kan ditelepon lagi atau nggak.

Pastikan:

  • Pasang tampang manis dan menyegarkan. Kalo baru wawancara aja terlihat capek dan gak semangat, gimana kalo dah kerja???
  • Usahakan pasang penampilan terbaik. Jangan terlihat kayak mau jalan-jalan di mall.
  • Serius. Perhatikan setiap ucapan orang yang mewawancara anda, jangan cuek, mata jangan liar. Lihat orang yang mewawancara.
  • Jangan lupa posisi yg dilamar.
  • Jangan ngotot.


Ini juga ada kejadian lucu kemarin, jadi ada orang melamar kerja, tapi cv dan kondisi yang sebenarnya gak sama. Ditulis single, ternyata lagi hamil, belum gede-gede banget sih....
Trus terjadilah tanya jawab berikut ini
Tanya : "Wah, ntar gak efektif dong kerjanya. Baru dua bulan disini udah ijin melahirkan. Trus kalo sudah melahirkan kan gak bisa langsung aktif lagi"
Calon : "Nggak Pak, saya ijinnya deket-deket mau lahiran aja. Trus kalo dah lahiran saya secepat mungkin aktif lagi"
Tanya : "Lah, trus anaknya gimana?"
Calon : "Nanti anak saya dititipin ke orang tua saya"
Tanya : "Wah, kasian dong, masak baru dilahirin langsung ditinggal kerja lagi"
Calon : "Anak, anak saya, kok Bapak yang ngatur sih???"[u][u]
Dendi Pratama
Dendi Pratama
Admin

Posts : 21
Join date : 2011-06-01
Age : 46
Location : Bekasi Timur

https://dkvunindra.indonesianforum.net

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum